Bahaya Gerakan Terstruktur, Sistematis dan Massive Jelang Pilkada Lampung 27 November 2024

LampungKu39, Sama-sama berlatar belakang birokrat, dan dalam Partai Golongan Karya— Kampanye Bakal Calon Gubernur Lampung Hanan A Rozak ternyata juga memiliki kemiripan dengan Arinal Djunaidi.

Saat berkampanye, kedua-duanya sama-sama menggunakan artis atau penyanyi ibu kota untuk mendulang masa dan terkesan meriah.

Dari kesamaan kampanye yang mereka jalankan ini kemudian muncul narasi yang mempertanyakan, apakah akan ada Bima kedua atau Bima lainnya jika misalnya Hanan terpilih sebagai Gubernur?

Dulu saat Arinal melakukan kampanye, tersiar foto kehadiran Bos PT Sugar Grup Company, Nyonya Lee.

Dan kini saat Hanan melakukan gerak massive mempromosikan dirinya sebagai Bacagub, tersiar kabar ia juga bertemud dengan Alex Koyu, seoerang pengusaha di kediaman Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.

Berbagai artikel menyebut Alex Koyu merupakan perantara keterlibatan SGC dalam kampanye massive Prabowo-Gibran di Lampung.

Dapat dikatakan, Hanan merupakan orang yang terlibat juga dalam kemenangan pasangan capres dan cawapres itu karena sebagai fungsionaris Partai Golkar sehingga tak menutup kemungkinan atensi politiknya saat ini mendapat support dari pengusaha-pengusaha itu, sebagaimana dulu Arinal mendapat dukungan dari SGC.

Apakah akan ada support dana besar yang untuk mendukung serta mendongkrak popularitas pencalonan Hanan Rozak sebagai pengganti Arinal Djunaidi? Dan apakah ada sokongan dana besar baginya mendulang suara secara Terstruktur, Sistematis dan Massive?

Masalahnya, setelah Arinal menjabat Gubernur, Lampung mendapat sorotan hebat dari jagat Indonesia karena keberanian Bima yang menceritakan buruknya pembangunan dalam pemerintahan tersebut.

Pemerintah pusat sampai turun tangan mengendalikan isu miring dan kritikan pedas masyarakat terhadap pemimpinnya.

Akan tetapi sampai hari ini jalan-jalan di kabupaten Lampung terus mendapat sorotan jagat maya. Warga beramai-ramai melakukan kritik tajam nan unik terhadap buruknya akses jalan di sana.

Apakah semangat pembangunan kemajuan Lampung mau seperti ini terus? Masyarakat Lampung harus menutup mata, telinga dan tangan untuk gerakan terstruktur, sistematis dan massive menjelang Pilkada Tahun 2024 pada 27 November mendatang.***

Related posts