Mbak Farah: Cegah Stunting untuk Wujudkan Generasi Unggulan

Lampungku39, Lampung Tengah – Secara data Lampung Tengah begitu signifikan mengurangi prevalensi stunting. Pada tahap awal pengukuran saat stranas Stunting dikeluarkan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) pada 2018 berdasarkan Riskesdas 2013 masih 52,68% hingga data terbaru berdasarkan data dari Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 angka prevalency stunting di Lampung Tengah mencapai 20,8%.

Capaian ini adalah hasil yang baik atas sinergitas multisektor di lapangan dalam upaya pencegahan stunting dan GGF menjadi salah satu pihak swasta yang membantu akselerasi pengurangan angka stunting tersebut. Sebelumnya Pemerintah Pusat memberikan ruang dan menggajak perusahaan dan perorangan agar terus berpartisipasi dalam memajukan Desa.

Demikian disampaikan wakil ketua bidang anak jalanan dan anak terlantar KNPI Provinsi Lampung, Farah Nuriza Amelia yang juga calon anggota DPD RI 2024-2029 saat acara silaturahmi bersama relawan dan PKPM di desa Kampung Dono Arum, Kecamatan Seputih Agung-Kabupaten Lampung Tengah,21/11/2023

Mbak Farah – sapaan akrabnya – mengatakan bahwa penurunan angka prevalensi stunting sangat penting karena terkait dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainability Development Goals (SDGS) yang ketiga yaitu kehidupan sehat dan sejahtera. “Artinya, ketika kita merdeka dari stunting, kita merdeka untuk mencapai kehidupan yang sehat dan mencapai kesejahteraan,” ujarnya.

Mbak Farah juga menjelaskan saat ini pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting turun menjadi 14% di tahun 2024. Data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 menunjukan angka stunting secara nasional sudah mengalami penurunan sebesar 2,8% dari 24,4% pada 2021 menjadi 21,6% pada 2022. Namun, angka tersebut masih di atas standar yang ditoleransi Badan Kesehatan Dunia (WHO) yaitu di bawah 20%, serta masih jauh dari target pemerintah yakni 14% pada 2024. “Tentu saja dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama, kita harus bekerja keras untuk menurunkan angka prevalensi stunting tersebut,” jelasnya.

Hadir pula dalam kesempatan ini Ketua DPRD provinsi Lampung Bapak Mingrum Gumay,SH.MH yang didampingi Camat Seputih Agung Bapak Dedy Aryanto Yurida,S.STP,MH dan Ketua Tim Kerja Pelayanan Administrasi, Pengawasan dan ZIWBK perwakilan BKKBN Lampung Bapak Karnadinata, S.Sos.I,MM

Kita berharap, dengan edukasi seputar pencegahan stunting ini, pasangan suami istri muda semakin memahami cara mengasuh dan merawat anak bawah dua tahun, agar nantinya anak-anak mereka tumbuh secara sehat, cerdas, dan bebas dari stunting,” jelas Farah, saat menutup pembicaraan*

Related posts