Ketua DPRD Provinsi Lampung
“Mengapa kita bergabung di sini, karena rekam jejak Ganjar Pranowo dan Mahfud MD telah teruji secara nasional. Negara ini perlu pemimpin visioner seperti mereka supaya mampu membentuk generasi emas tahun 2024”
Mingrum Gumay
LAMPUNGKU39– Barisan Soekarnois Ganjar For President (BSGP)2024 menyambut pesta demokrasi Indonesia yang bakal berlangsung kurang dari 100 hari sejak Sabtu, 18 November 2023.
Pembina relawan BSGP Mingrum Gumay mengungkapkan dalam acara pengukuhan pengurus BSGP yang berlangsung di Gedung Rimbawan Bandar Lampung. Indonesia tidak bisa disamakan dengan negara yang kemerdekaannya karena hadiah. Negara ini adalah bangsa yang besar dan bangsa yang berdaulat. Darah dan air mata dikorbankan rakyatnya untuk lepas dari belenggu penjajahan Belanda dan Jepang.
Indonesia memerlukan sosok pemimpin yang memiliki jati diri, karakter yang kuat serta pengalaman. Indonesia juga memerlukan pemimpin yang kebijakannya memanusiakan manusia.
“Mengapa kita bergabung di sini, karena rekam jejak Ganjar Pranowo dan Mahfud MD telah teruji secara nasional. Negara ini perlu pemimpin visioner seperti mereka supaya mampu membentuk generasi emas tahun 2024,” menurutnya.
Hadir dalam acara tersebut Sekretaris BSGP yakni Zulfahmi Hasan Azhari, Ketua Pelaksana BSGP Fakhrul Qomar, Ketua DPP BSGP Lampung serta wakilnya dan Ketua KNPI Lampung Iqbal Ardiansyah.
Wakil ketua DPP BSGP Lampung mengaku mengenal baik sosok Ganjar Pranowo. Baginya, Ganjar dan Mahfud adalah sosok yang tepat untuk membangun karakter politik Indonesia karena memiliki landasan ilmu jujur, adil dan memiliki empati sehingga sanggup menyatukan Indonesia yang terbadi dalam berbagai suku, bahasa dan ras.
“Membangun nasional karakter politik harus berlandaskan sikap kejujuran, keadilan dan mesti berempat. Saya kenal siapa Ganjar, apalagi pasangannya Mahfud MD. Mereka cocok dan orang yang pantas memimpin Indonesia, bangsa yang berdaulat ini,” tuturnya.
Praktisi agama yang turut hadir dalam acara itu juga mengingatkan kepada objek demokrasi untuk menyalurkan suaranya untuk mencegah kerusakan umat. Caranya memilih pemimpin yang berkenan melestarikan kebudayaan yang baik dan yang masih relevan dengan perkembangan manusia.
“Sebelum pencapresannya, saya mengenal dengan Ganjar. Dia sopan dan santun. Lalu Mahmud, dia sangat agamis,” ungkapnya.***