Lampungku39, Jakarta – Bacapres PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani tampil di acara apel siaga pemenangan pemilu dan pilpres 2024. Kedua tokoh di partai berlogo banteng moncong putih itu memberikan pesan yang membakar semangat para kadernya menjelang kontestasi pemilu 2024.
Acara apel pemenangan itu digelar di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat (25/8/2023) malam. Sebanyak puluhan ribu hadir dalam acara tersebut.
Pada apel siaga ini pun hadir langsung Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Ketua Fraksi PDIP DPR RI Utut Adianto hingga Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuriyanto atau Bambang Pacul.
Ganjar: Seruduk Sekat Penghambat Kemajuan Negara
Ganjar mengajak semua kader untuk melawan hal-hal yang menghambat kemajuan negara. Hal ini dikatakan Ganjar pada apel siaga pemenangan di Semarang.
Mulanya, Ganjar Pranowo mengungkapkan capaian kebijakan hingga pembangunan yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga merupakan kader PDIP. Ganjar kemudian menyinggung soal pihak yang menghambat kemajuan negara.
“Karena itu saudara-saudara sekalian mulai hari ini akan kita seruduk sekuat-kuatnya sekat-sekat penghambat kemajuan negara,” kata Ganjar dalam sambutannya.
Ganjar juga mengajak para kader untuk siap-siap memenangkan PDIP di Pemilu 2024. Dia meminta semua kader untuk merapatkan barisan.
“Dan ingat 170 hari lagi perjuangan kita akan menentukan nasib bangsa dan negara,” ujarnya.
“Hari-hari ke depan semua langkah dan ucapan kita sangat menentukan, maka rapatkan barisan, mantapkan langkah ke depan, dan kita tata satu persatu batu bangunan dari kemenangan ini, merdeka!” tambahnya.
Ganjar Pesankan Jangan Pedhot Oyot
Ganjar juga menyampaikan pesan Puan Maharani untuk para kader agar jangan sampai ‘pedhot oyot’. Ganjar berbicara soal keberhasilan Presiden Jokowi yang telah membuat lompatan besar yang keberhasilannya tak terlepas dari PDIP.
“Kita harus memimpin agar kita bisa melakukan sebuah lompatan besar, Pak Presiden Jokowi telah menata fundamen kemakmuran republik ini dengan memperkokoh tatanan fisik mental spiritual dan seluruh spirit ini akarnya berasal dari PDI Perjuangan,” kata Ganjar.
Kemudian Ganjar mengutip pesan Puan kepada para kader. Yakni pesannya agar para kader jangan sampai ‘pedhot oyot’.
“Maka terakhir sebagaimana yang Mbak Puan pernah katakan untuk semuanya, jangan sampai kita pedot oyot, jangan sampai pedot oyot, jangan sampai perjuangan yang kita lakukan ini tercerabut dari akarnya,” katanya.
Puan Wanti-wanti Isu Hubungan Megawati-Jokowi Diusik
Puan Maharani memberikan arahan kepada ‘pasukan tempur’ PDIP saat apel siaga pemenangan semalam. Puan menyinggung pihak yang ingin memecah belah hubungan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi.
“Apalagi kecintaan Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri kepada kader terbaiknya yaitu Presiden Jokowi,” kata Puan di hadapan kader PDIP.
Puan mengibaratkan hubungan Megawati dan Jokowi bukan hubungan yang biasa. Bagi Puan, hubungan Megawati dan Jokowi layaknya hubungan ibu dan anak
“Kecintaannya tidak akan pernah luntur, layaknya seorang ibu pada anaknya, kasih ibu sepanjang masa,” ujar Puan.
Puan lantas menyinggung pihak yang ingin memecah belah hubungan Megawati dan Jokowi. Puan mengingatkan kader PDIP tak membiarkan ada pihak yang mempertentangkan Megawati dan Jokowi.
“Karenanya jangan biarkan soliditas partai diusik oleh mereka yang hanya ingin memecah belah atau mempertentangkan Ketua Umum Megawati dan Presiden Jokowi,” ucap Puan.
“Kita jangan terbawa arus perpecahan, kita harus tetap solid,” imbuhnya.
Puan Minta Internal Jangan Sampai Pecah
Puan menyebut tantangan yang akan dilalui kader PDIP untuk memenangkan Pemilu 2024 tidak ringan. Menurutnya, banyak pihak yang ingin melihat PDIP pecah.
“Tantangan yang akan kita hadapi untuk memenangkan Pemilu 2024 tidak ringan. Ada tantangan besar, ada perlawanan besar, kawan jadi lawan, banyak pihak yang ingin melihat kita pecah, ingin melihat kita lemah,” ujar Puan.
Puan mengumpamakan tantangan besar yang dihadapi PDIP bagai terpaan gelombang hingga hantaman badai. Kader PDIP, jelas Puan, tak boleh ciut.
“Tapi bukan banteng namanya kalau ciut, bukan PDI perjuangan namanya kalau takut bertempur,” kata Puan.
“Bertempur demi kebenaran. Kita adalah para pejuang untuk Indonesia. Siap?” tanya Puan ke kader PDIP.
“Siap,” jawab serentak kader PDIP yang memenuhi Stadion Jatidiri.
(*)