Lampungku39, Jakarta – Politisi Budiman Sudjatmiko dipecat oleh PDIP. Pemecatan terhadap Budiman berawal dari dansa politiknya ke bakal capres Prabowo Subianto beberapa saat lalu.
Budiman mulai memberikan dukungan secara gamblang dan terang-terangan saat acara relawan Prabu yang digelar di Marina Convention, Semarang, Jumat (18/8) lalu. Saat itu, Budiman juga menyatakan secara simbolis mendukung Prabowo dengan saling memakaikan jaket.
Dalam kesempatan itu, Budiman bahkan menitipkan pesan kepada Prabowo Subianto jika nantinya terpilih menjadi presiden ke-8 RI. Dia menitipkan koperasi, BUMDes, hingga jaminan sosial.
“Saya biasa mengambil risiko apapun hari ini saya katakan Budiman Sudjatmiko ingin menitipkan kepada Pak Prabowo Subianto jika insyaallah atas kehendak Allah Pak Prabowo jadi Presiden ke-8 Indonesia, tolong Pak Prabowo majukan kesejahteraan umum dengan mengembangkan koperasi mengembangkan, BUMDes, meningkatkan jaminan sosial. Tolong cerdaskan kehidupan bangsa dengan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata Budiman saat deklarasi relawan di Semarang, seperti dilansir detikJateng, Jumat (18/8).
Sementara itu, dukungan Budiman pun disambut Prabowo. Prabowo merasa terharu atas dukungan tersebut.
“Dengan Anda bergabung dengan saya saya merasa sangat-sangat diperkuat,” kata Prabowo.
Megawati Bicara Dansa Politik
Ternyata, pergerakan Budiman Sudjatmiko mendukung Prabowo sudah diketahui oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sebetulnya, Megawati tidak secara gamblang menuding apapun kepada Budiman.
Hal tersebut disampaikan Megawati dalam sambutannya di acara temu kader di Kantor DPD Yogyakarta, Jalan Tentara Rakyat Mataram, Yogyakarta, Selasa (22/8/2023). Hadir dalam acara itu Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto hingga bacapres Ganjar Pranowo.
“Nih kalau mau ditulis sama wartawan seperti kasus nih, Pak Budiman Sudjatmiko,” kata Megawati mengawali pernyataannya yang disambut riuh para kader.
Megawati menyebut sempat berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait situasi pemilu ke depan. Megawati menyebut situasi politik ke depan seperti berdansa, layaknya fenomena Budiman baru-baru ini.
“Jadi Pak Jokowi, setelah periode 1 begitu selesai periode 2. Jadi saya ini dipanggil ditanya ‘Bu suasana nanti ketika akan pemilu kalau menurut Ibu suasananya seperti apa?’,” kata Presiden ke-5 RI itu.
“Saya gampang aja, ‘Pak, Bapak tahu nggak kalau orang berdansa?’, ‘Loh saya nanya urusan politik kok Ibu urusan berdansa‘,” sambungnya.
Ia mengatakan arti dari berdansa yakni simbol dukungan secara sendiri, berdua ataupun secara beramai-ramai. Ia mencontohkan dari dansa itu, pasangan pun bisa berganti-ganti.
“Gampang Pak itu simbol, berdansa itu bisa sendiri, bisa duaan, bisa ramai-ramai, terus bisa slow motion, gerakannya pelan seperti Waltz, terus ada rumba yang ngoprek-ngoprek ngobrong, ada rock and roll, nanti kalau udah ganti-ganti pasangan, yang itu ganti sono, yang ini ganti sini. terus Beliau (Jokowi) sambil ketawa, ‘Oh saya paham’,” ujar Megawati.
Megawati menyebut suasana Pemilu ke depan akan seperti itu. Menurut dia, kader tak perlu khawatir, yang terpenting harus solid dan kerja keras ke akar rumput.
“Sekarang itu kan istilah saya, istilah perang udara liat survei, terus liat medsos, media, ya pencitraan, terus pembullyan,” kata Megawati.
“Itu buat saya istilahnya di udara maka saya bilang perang udara. Nah, kalau kita tinggal urusannya satu solid, dua kerja keras, tidak ada jalan lain,” imbuhnya.
Budiman Anggap Megawati Bijak
Budiman lantas merespons anggapan dansa politik yang disampaikan Megawati. Dia menyebut Megawati bijak.
“Tentang tari? Oh nggak, semenjak bertemu Pak Prabowo 2 kali belum pernah dipanggil resmi, kalau ngopi-ngopi biasa ngobrol iya. Belum pernah ada surat resmi ke saya,” ucap Budiman.
Budiman kemudian menjelaskan tanggapan Megawati. Dia menyebut Megawati menanggapi secara lembut dan bijak usai dirinya mendukung Prabowo.
“Oh (pernyataan) Ibu Mega tadi siang, ya Ibu Mega menanggapi secara soft, lembut dan bijak, biasa dalam dinamika politik orang menari berdansa, orang gonta-ganti pasangan biasa dalam politik,” tutur dia.
“Waktu itu Bu Mega menjawab pertanyaan Pak Jokowi mengenai situasi di dalam politik, jadi apa yang saya lakukan di mata Bu Mega masih dianggap dalam batas kewajaran kalau boleh saya tafsirkan begitu. Dan saya harap kunjungan saya ke acara PSI pun masih tetap dalam batas kewajaran,” lanjutnya.
Budiman Akan Menjomblo Jika Dipecat
Lebih lanjut, Budiman pun sempat berandai-andai jika benar dipecat PDIP. Dia mengaku akan berkabung dan menjomblo terlebih dahulu.
“Saya mungkin akan mempertimbangkan jomblo dulu. Ya ibaratnya orang baru kehilangan pasangan hidup, harus melewati masa berkabung yang lama. Pasti kan berkabung dong,” kata Budiman Sudjatmiko kepada wartawan, Selasa (22/8).
Budiman mengaku sudah menjadi pendukung PDIP sejak kelas 6 SD. Dia mengaku akan jomblo lama jika dipecat dari PDIP.
“Jadi, tentu saja kalau saya tidak menjadi anggota PDI Perjuangan tentu saja saya ya berpolitik pasti, tapi mungkin jomlo dulu gitu, tidak berumah tangga dulu secara politik,” ucapnya.
Budiman pun mengaku akan mencoba mendaftar ulang ke PDIP jika dia dipecat. Jika tidak juga diterima, dia akan mempertimbangkan untuk menjadi kader partai lain, termasuk PSI.
“Nanti setelah itu kita lihat, apakah barangkali setelah beberapa tahun kesalahan saya diampuni saya bisa daftar lagi (ke PDIP). Kalau enggak diterima ya bisa jadi bisa masuk PSI mungkin salah satunya,” ujar dia.
Budiman juga membuka opsi bergabung ke Gerindra. Namun, dia menekankan lagi bahwa dirinya akan jomblo politik lebih dulu jika dipecat PDIP.
“Ya itu juga menjadi salah satu opsi. Tapi pastinya itu setelah melewati masa jomlo yang cukup lama. Begitu ya,” tuturnya.
PDIP Pecat Budiman Sudjatmiko
Selang beberapa hari kemudian, Budiman Sudjatmiko ternyata benar-benar dipecat oleh PDIP. Pemecatan itu disampaikan PDIP lewat secarik kertas.
Salah satu poin surat tersebut menyatakan terkait pemberian sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Budiman Sudjatmiko.
“Memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Sdr. Budiman Sudjatmiko, M.A. M.Phil. dari keanggotaan Partai Demokrati Indonesia Perjuangan,” bunyi salah satu poin surat tersebut.
Surat tersebut pun dikonfirmasi oleh Budiman Sudjatmiko. Dirinya membenarkan isi surat itu terkait pemecatan dirinya dari PDIP.
“Benar,” ucap Budiman saat dikonfirmasi, Kamis (24/8/2023).
Budiman pun menerima pemecatan tersebut. Dia juga berterima kasih kepada PDIP atas segalanya.
“Saya cuma mau bilang bahwa saya sudah menerima suratnya dan terima kasih untuk semuanya,” kata Budiman.
Budiman pun mengatakan pemecatan ini sebagai akhir dari satu episode hidupnya. Dia menyebut akan memulai episode berikutnya.
“Ini adalah pengakhiran dari satu episode dalam hidup saya dan memulai episode berikutnya. Bagian dari perjalanan saya sebagai manusia politik sejak saya remaja,” ucapnya. (*)