70% Genersi Z di Lampung Apatis Tarhadap Politik, DPW PKS : Bonus Demografi Harus di Jadikan Suara Partai

Lampungku39, Bandar Lampung – DPW PKS mengajak pemuda-pemuda di Lampung untuk ikut trjun di dunia politik. Dengan cara membuat banyak program bagi kaum milenial di Lampung di antaranya ada bidang olahraga, pengembangan bakat, digital seperti editing video dan desainer.

Kepala Departemen SDM dan Pembinaan Pemuda DPW PKS Lampung abiyu, juga mengajak anak muda harus dilibatkan untuk memeriahkan acara kegiatan hari kemerdekaan 17 Agustus seperti tahun kemarin.

Karena pemuda menurut sejarah adalah orang-orang yang berhasil memimpin pada zamannya. Karena pemuda pada hari ini di Indonesia akan mengalami bonus demografi pada tahun 2030, maka dengan banyaknya jumlah pemuda yang pada akhirnya ia akan sesuai dengan zamannya apa yang kita butuhkan. Bagaimana ia mengelola suatu kota atau provinsi dan wilayah maka pemuda adalah orang yang paling pas untuk memimpin hari ini dan masa depan;. Ujar Abiyu Pada hari Sabtu 5 Agustus 2023.

Di DPW PKS Lampung dan mungkin secara nasional umumnya menyediakan sayap partai yang bernama GEMA Keadaila (Generasi Muda Keadilan) satu sayap partai dan satu-satunya di PKS, itu hanya GEMA Keadailan. Kemudian di GEMA Keadailan teman-teman bisa masuk dari berbagai latar belakang pendidikan ataupun profesi. kita bersama di GEMA Keadailan banyak program-program yang bisa kita ejawantahkan apa yang sudah disusun oleh DPP GEMA Keadailan.

Tentu menarik di tahun ini 3 tahun kebelakang mulai dari tahun 2020 sampai tahun ini DPW PKS meriset Teman-teman yang ada di tengah. Bagaimana Teman-teman yang ada di kegiatan bebas dari mulai nongkrong di Cafe, kemudian suka musik dan lainnya.

DPW PKS Lampung mendapati 70% pemuda masih apatis terhadap politik, Karena bagi mereka mungkin pengetahuan atau pemahaman politik yang di dapatkan itu masih sedikit. Dilihat ketika masuk SMA itu hanya sekedar kita belajar di organisasi OSIS, terutama pemahaman sedikit ini ditambah kemudian ada brainstorming informasi dari sosial media yang belum begitu akurat, akhirnya memandang buruk politik khususnya di Lampung.

Related posts