PKS Dukung Anies Wujudkan ‘Masyarakat Pemilik Aset’

Jakarta – Juru bicara Anies Baswedan, Thomas Trikasih Lembong, mengungkapkan visi jagoannya soal Masyarakat Pemilik Aset atau Ownership Society dalam hal pembangunan infrastruktur. PKS mendukung penuh visi Anies Baswedan yang satu ini.

Dukung karena benar dan perlu,” kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera saat dikonfirmasi, Senin (31/7/2023).

Konsep Ownership Society ini, Tom Lembong menjelaskan, yakni segenap warga dan rumah tangga bisa memiliki aset dan menikmati kenaikan nilai aset tersebut. Mardani menyebut konsep ini merupakan prinsip keadilan yang akan dibawa Anies Baswedan.

Itu bagian konsep keadilan. Semua mesti memiliki hak. Semua mesti diajak. Semua mesti merasakan. Tapi proporsional. Yang kecil dibesarkan. Yang besar tetap besar tapi menyayangi yang kecil,” kata Mardani.

Mardani mengamini ketika ditanya apakah konsep ini merupakan salah satu gagasan perubahan yang akan dibawa Anies Baswedan. “Iya. Nanti akan diturunkan satu per satu,” ujar anggota DPR RI itu.

Tom Lembong sebelumnya mengatakan dengan Ownership Society, mental masyarakat akan berubah total karena publik berorientasi pada kenaikan nilai aset dan peduli dengan strategi jangka panjang. Tom merujuk pernyataan Anies soal investasi masyarakat sekitar jalan tol dengan mekanisme penyertaan modal akan mendorong pola pikir dan kondisi masyarakat yang mampu menuju kesejahteraan jangka panjang.

“Kebanyakan aset itu kan harta jangka panjang, yang butuh kesabaran dan hal seperti keamanan serta kestabilan (kecuali aset spekulatif, yang tentunya tidak tepat untuk masyarakat umum). Sebaliknya, masyarakat yang mengandalkan gaji mingguan atau bulanan, cenderung punya mental jangka pendek (yang sewajarnya) mereka akan mikir sebatas minggu depan atau bulan depan saja,” paparnya.

Tom juga menggambarkan adanya kesulitan menciptakan sebuah masyarakat yang bisa sejahtera dengan hanya mengandalkan gaji atau hasil panen.

Masyarakat di negara maju bisa sejahtera karena keluarga dan individu punya aset seperti rumah, saham, obligasi dan kepemilikan dalam sebuah usaha, yang nilainya naik dari tahun ke tahun,” paparnya. (*)

Related posts